Rabu, 21 Oktober 2015

Sisa-Sisa


Aku hanya sisa - sisa, sebatang pohon kelapa. Yang dulu terus melambai - lambai, kini hanya mengandai - andai.

Aku termenung sendirian, siang malam. Tiada satu menahu siapa diriku. Kecuali pasir yang berbisik, dan riak gelombang yang berisik.

Sesekali sepi ini ditemani bintang - gemintang, juga kadang terik. Sesekali sedih ini disapu ombak lautan, meski lebih sakit karena garam.

Hanya saja, siapa yang bisa disalahkan. Berteriak di pesisir, percuma. Marah pada gelombang pun tak berguna.

Aku hanya sisa - sisa, sebatang pohon kelapa. Yang tertinggal di pantai lepas. Hanya bisa menunggu, kapan hanyut kapan kandas.

0 komentar:

Posting Komentar