Selasa, 09 Juni 2015

Itu Sakit

Ada yang bilang, "Diam adalah emas"....
Tapi ketika dia menjadi diam, kau sapa pun diam, berpapasan pun diam, dikirimi pesan lewat manapun tetap diam. Tak merespon. Seolah - seolah memang dirimu sengaja dia diamkan. Tak menganggap.
Dan apakah diam yang seperti itu dia sedang menjadi emas ?

Ada yang bilang, "Air tenang menghanyutkan".
Tenangnya seseorang memang tak baik kalau kita usik. Tapi tenangnya yang seperti 'itu'. Bukan tenang yang biasanya. Dia tenang setenang tanpa kabar, meski sudah ditanya berkali - kali. Dan apakah itu menghanyutkan ? Ya. Menghanyutkanmu dalam kekhawatiran, penungguan sia - sia, kekecewaan, kebohongan, hal yang ditutup - tutupi.

Ada yang bilang, "Jangan menunggu, Jemput bola".
Tapi apa yang mau dikata. Sudah jauh kau berlari, sudah dekat bola di depan matamu. Hendak kau ambil, bola itu menggelinding menuju kaki yang lain. Bola siapakah sebenarnya ? Bola apa sebenarnya ? Bukan bermaksud menendangnya agar gol. Tapi lihat, apa bola itu baik - baik saja ?

Dan apakah masih harus terus menjemput ?
Walau sedikit, meski tak banyak. Diamnya itu telah melukai. Ketenangannya itu sudah melukai. Langkahmu yang menjemput itu mengukir luka.

Meski rasa percayamu yang terluka sudah kau basuh dengan air mata. Tetap saja.
Itu Sakit.

0 komentar:

Posting Komentar